• HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
Sunday, 16 November 2025
Kediripedia.com
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Kerajinan Air Mata Dewa dari Lembah Gunung Wilis

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Sejumlah Bahan Pokok di Kota Kediri Turun Harga Jelang Lebaran

    Warga Kota Kediri Kini Bisa Mengurus Izin Usaha di Kantor Kelurahan

    Uji Keamanan Pangan di Tengah Bulan Puasa

    MinyaKita Tak Sesuai Takaran Ditemukan pada Sidak di Pasar Kota Kediri

  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA
No Result
View All Result
Kediripedia.com
Home DESTINASI

Klepon Wonosari, Masih Eksis Hingga Generasi Ketiga

11 Apr 2023
in DESTINASI
Reading Time: 2 mins read
0
Klepon Wonosari, Masih Eksis Hingga Generasi Ketiga

Salah seorang penjual klepon di Desa Wonosari Kabupaten Kediri. (Foto: Eko)

SELAMA puluhan tahun, makanan tradisional klepon menjadi trademark Desa Wonosari, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Kedai-kedai yang menjajakan kue berbentuk bulat, berisi gula merah, dan warna hijau, sudah berdiri di kawasan ini sejak 1970. Klepon Wonosari, begitu masyarakat Kediri mengenal cemilan yang berasal dari desa tersebut.

Salah satu warung yang hingga kini masih eksis yaitu Warung Klepon Miroso. Rikani, pemilik kedai ini merupakan generasi ketiga yang mengelola bisnis jajanan klepon. Perintis Klepon Miroso adalah nenek Rikani yaitu Suparmi yang juga warga asli Desa Wonosari.

Jelajahi pustaka Kediripedia

Kawanan Kera yang Tak Pernah Pergi dari Makam Ngujang Tulungagung

Dua Wajah Pasar Setono Betek Kediri: Pagi Tradisional, Malam Skena

Berkunjung ke Pabrik Senjata Manusia Purba di Ponorogo

“Dulu banyak pedagang klepon yang berjualan di warung atau keliling, tapi masih hanya sini yang bertahan,” ujar Rikani saat ditemui di warungnya pada Senin, 20 Maret 2023.

Warung yang berada 5 kilometer di utara Monumen Simpang Lima Gumul ini menyajikan klepon yang disandingkan dengan lupis dan cenil. Campuran ketiga jajanan itu lalu disantap dengan parutan kelapa dan gula cair. Sehingga, hidangan akan semakin terasa gurih dan manis.

Warung Klepon Miroso. (Foto: Eko)

Kudapan yang biasa disebut jajanan pasar ini ternyata sudah ada sejak era lampau. Bukti sejarah yang menunjukkan keberadaan klepon dapat ditemukan pada Serat Centhini yang ditulis sekitar tahun 1814 -1823. Dalam naskah Keraton Surakarta itu istilah klepon disebut beberapa kali. Makanan ini menjadi hidangan di acara ritual seperti selamatan.

Di era kolonial Belanda, klepon adalah jajanan asli Indonesia yang dikenal hingga mancanegara. Sebutan klepon dalam bahasa Belanda yaitu ronde taart, yang kemudian dilafalkan menjadi onde-onde. Sebutan lain klepon yaitu sweet rice cake.

Satu porsi klepon Wonosari dibandrol dengan harga 5000 rupiah. Pengunjung bisa memesan klepon campur atau memesan lupis dan cenil secara terpisah. Bagi yang ingin makan di lokasi, pemilik warung menyediakan meja kursi serta parkiran yang cukup luas.

“Sejak dibuka puluhan tahun lalu, warung ini tak pernah sepi pembeli,” kata Rikani.

Dalam sehari, rata-rata lebih dari 200 porsi habis terjual. Warung yang buka dari jam 8 pagi hingga 8 malam ini ramai pengunjung saat jam makan siang. Saat akhir pekan penjualan bisa naik hampir 2 kali lipat.

Ahmad Hidayatullah, salah satu pelanggan mengatakan jika jajanan klepon Wonosari memilki khas berupa tekstur lembut. Ia menyantap seporsi klepon dan kopi hitam sebagai pengganti sarapan di pagi hari.

“Rasanya enak, manisnya juga pas,” kata pemuda asal Probolinggo itu.

Menurut pria 22 tahun itu, keunikan klepon Wonosari yaitu cara penyajiannya. Satu porsi klepon dihidangkan di atas lepek keramik berukuran 15 cm dan tusuk dari lidi. Menikmati klepon di Warung Miroso semakin bertambah asyik ketika menyantap hidangan sembari menikmati suasana pedesaan di sekitar area kedai. (Ahmad Eko Hadi)

Tags: #headline#Kediri#klepon#kuliner
Previous Post

Film Karya Kediripedia Menjuarai Festival Dokumenter Budi Luhur Jakarta

Next Post

Mbah Wasil, Ulama Persia yang Mengislamkan Kediri

Next Post
Mbah Wasil, Ulama Persia yang Mengislamkan Kediri

Mbah Wasil, Ulama Persia yang Mengislamkan Kediri

Para Sineas Muda Mulai Merambah Industri Perfilman

Para Sineas Muda Mulai Merambah Industri Perfilman

Discussion about this post

JELAJAHI

  • BISNIS (108)
  • DESTINASI (108)
  • EDUKASI (91)
  • KOMUNITAS (204)
  • KULTUR (218)
  • PEOPLE (240)
  • SURYAPEDIA (87)
  • Uncategorized (7)
  • Video (2)
Kediripedia.com

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA

KERJASAMA

  • Disclaimer
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber

SOSIAL MEDIA

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • HEADLINES
  • BISNIS
  • EDUKASI
  • DESTINASI
  • PEOPLE
  • KULTUR
  • KOMUNITAS
  • SURYAPEDIA

© 2022 PT. KEDIRIPEDIA MEDIA UTAMA