EKSPLOITASI alam besar-besaran tidak sengaja membuka gerbang kekuatan jahat yang terkubur di Gunung Bisik. Teror-teror ditebar, pikiran manusia dimanipulasi, dan wabah supranatural melanda Kota Dhaha. Premis kisah fiksi ilmiah yang berlatar di Jawa timur ini dikemas dalam game berjudul Whisper Mountain Outbreak (WMO).
Permainan digital itu diproduksi oleh Tahoe Games Kediri, yang sejak Maret 2022 berganti nama menjadi Toge Productions Kediri setelah diakuisisi oleh PT. Toge Interactive. Whisper Mountain Outbreak—karya terbaru mereka—mengambil genre survival horror. Lahirnya game ini menjadi obat dari rasa rindu atas game-game horor klasik seperti Silent Hill dan Resident Evil: Outbreak yang masih belum memiliki seri lanjutan lagi hingga sekarang.
“Game ini dapat dimainkan empat orang sekaligus dalam mode multiplayer, kini masih dalam tahap pengembangan,” kata Budhi Luhur, salah seorang anggota tim Toge Productions Kediri.
Komposer musik game itu menambahkan, WMO digarap oleh tim yang beranggotakan 8 orang. Versi demonya sudah dapat dicicipi secara gratis melalui platform Steam mulai Januari 2024 mendatang.
Meski belum resmi dirilis, WMO sudah mencuri perhatian pecinta game di Indonesia. Secara konsep, game yang akan dipasarkan di dunia internasional ini mengusung budaya lokal. Di antaranya, nama kota, berkas-berkas dokumen, hingga bahasa khas Jawa Timur yang tersebar sepanjang permainan. Elemen-elemen tersebut disajikan dalam video trailer dan versi demo yang dirilis pada bulan Oktober 2023.
Terbaru, game yang dikerjakan selama setahun ini menjuarai ajang The Lazy Game Awards (TLGA) dalam kategori Most Anticipated Indonesian Game. Penghargaan diberikan karena WMO adalah game yang paling dinanti dan menjadi rekomendasi untuk dimainkan versi demonya di awal 2024 nanti. Acara tersebut adalah bagian dari rangkaian acara Gamers to Gamers (G2G) Festival Chapter 2 yang dihelat di Chubb Square, Thamrin Nine, Jakarta Pusat pada 9-10 Desember 2023.
Ada 9 kategori penghargaan yang dipertandingkan dalam ajang The Lazy Game Awards yang dilaksanakan pada hari pertama G2G Festival kemarin. Semua pemenang ditentukan berdasarkan hasil vote para pecinta game tanah air.
“Terus terang saya kaget bukan main WMO tampil sebagai pemenang Most Anticipated Game tahun ini,” ujar Budhi.
Budhi berharap, makin banyak media mainstream memberitakan sepak terjang para game developer Indonesia yang kini sudah mulai dikenal di kancah dunia. Selain G2G Festival yang diselenggarakan The Lazy Media, acara serupa yang bertujuan membangun ekosistem industri game di Indonesia adalah IGDX (Indonesia Game Developer Exchange) yang digelar Asosiasi Game Indonesia (AGI) bekerjasama dengan Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Selain itu, ada pula event DevFest yang diselenggarakan tiap tahun oleh Google Developer Groups (GDGs) Indonesia. Acara-acara seperti ini mendukung publik Indonesia secara luas untuk mengapresiasi game sebagai produk karya seni yang memiliki nilai jual. (Kholisul Fatikhin)
Discussion about this post